TRIBUN-MEDAN.com - Viral orang tua mencoba membunuh putrinya karena menolak sebuah perjodohan.

Gadis yang merasa terancam tersebut memilih kabur dari rumahnya.

Dilansir dari mirror.co.uk, Rabu (20/11/2024) kedua orang tua itu mencoba menerbangkan putrinya ke Irak.

Mereka ingin menjodohkan putrinya di kota tersebut.

Sang ayah bernama Ihsan Ali (44) , dan istrinya, Zahraa Subhi Mohsin Ali (40).

Tidak terima, remaja berusia 17 tahun itu pun melarikan diri dari rumah.

Dia tidak ingin melakukan perintah kedua orang tuanya.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa gadis itu mengatakan suatu hal kepada polisi.

Sang ayah baru-baru ini mengancam akan membunuh putrinya demi kehormatan.

Gadis tersebut menolak perjodohan dengan seorang pria yang lebih tua di daerah lain.

Dia pun ketakutan atas permintaan dan ancaman dari orang tuanya.

Dia memutuskan lari ke Sekolah Menengah Atas Timberline di Lacey, Washington.

Itu merupakan tempat dimana pacarnya yang berusia 16 tahun bersekolah.

Petugas sekolah dilaporkan membawa gadis yang terlihat kurang gizi itu ke sebuah ruangan.

Gadis itu akhirnya menemukan tempat yang aman untuknya.

Namun, dia diberitahu bahwa dia harus pergi ke sana dengan menggunakan transportasi umum.

Pacarnya memutuskan untuk mengantarnya ke halte bus di depan sekolah.

Tiba-tiba, ayahnya melompat dari kendaraannya dan menyerangnya.

Ternyata kedua orang tuanya yang telah menunggunya di luar sekolah tersebut.

Menurut keterangan dari ayah pacarnya, Victor Barnes, seorang siswa meneriakinya.

"Dia tidak ingin kembali denganmu. Jangan ganggu dia," ungkap siswa tersebut.

"Ayah gadis itu tidak suka dengan perkataan anak-anak itu," kata Barnes.

"Dia kemudian kehilangan akal sehatnya dan meninju wajah anak saya," tambahnya.

Gadis itu mengatakan kepada polisi bagaimana ayahnya membekapnya.

Pria itu mencoba mencekiknya sampai mati.

Barnes menggambarkan bagaimana putranya melihat mata gadis itu berputar ke belakang.

Tangannya mulai memukul-mukul sebagai perlawanan terhadap serangan ayahnya.

Kemudian, gadis itu terjatuh dan pingsan.

Remaja-remaja yang ada di sana berulang kali mencoba meninju kepala pria berusia 44 tahun itu hingga membuatnya pingsan.

Ayah gadis itu pun akhirnya melepaskan cengkeramannya pada gadis itu.

Setelah pria itu melepaskan cengkeramannya, ibu kekasihnya, Zahraa, masuk ke dalam keributan.

Dia kemudian mencoba mencekik putrinya hingga tewas.

Namun, sekelompok anak-anak sekolah dan orang lewat telah berkumpul pada saat itu.

Pasangan remaja itu pun melarikan diri kembali ke gedung sekolah yang aman.

Zahraa mencoba mengejar mereka tetapi tidak diizinkan masuk.

Polisi menangkap kedua orang tua tersebut di tempat kejadian pada tanggal 18 Oktober.

Mereka hadir di Pengadilan Tinggi Negara Thurston pada tanggal 5 November.

Mereka dilaporkan masih berada di balik jeruji besi sambil menunggu hasil persidangan.

Anak laki-laki tersebut mengalami patah tulang saat dia mencoba menyelamatkan kekasihnya.

Ishan didakwa dengan percobaan pembunuhan, percobaan penculikan, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Zahraa didakwa dengan percobaan pembunuhan, penculikan, dan kekerasan.

Barnes mengecam pihak sekolah karena kurangnya kepedulian mereka terhadap siswa.

"Di akhir hari sekolah, sekolah membuat anak saya bertanggung jawab atas keselamatan gadis itu," ungkapnya.

"Mereka terus menempatkan situasi gadis ini di pangkuan anak saya seolah-olah dia sudah dewasa," tambahnya.

Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka menangani keselamatan siswa dan staf dengan sangat serius.

Dalam sebuah pernyataan, sekolah itu menyatakan bahwa mereka akan memperbaiki pelayanan mereka.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.