TRIBUNJOGJA.COM - Pada bab ini kita akan mempelajari lebih dalam mengenai pemuaian, apa itu pemuaian zat, pemuaian panjang, pemuaian, pemuaian luas, pemuaian zat cair, pemuaian zat gas.
yuk simak bersama!
1. Apakah Pemuaian Itu?
Pemasangan kaca dan jendela yang kalian perhatikan tadi berkaitan dengan apa yang disebut sebagai pemuaian.
Contoh peristiwa pemuaian lainnya adalah perubahan naik turunnya air raksa pada termometer ruang, pemasangan kaca dan keramik yang agak longgar, gelas yang pecah karena ditaruh air yang sangat panas, dan balon udara yang bisa terbang.
Apakah pemuaian itu? Apakah ada hubungannya dengan kalor? Pemuaian terjadi di kehidupan kita sehari-hari, baik disadari maupun tanpa kita sadari.
Pemuaian adalah peristiwa memuai, di mana suatu benda ukurannya membesar, baik panjang, lebar, tinggi, luas, maupun volume yang dipengaruhi kalor.
Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair dan gas.
Menurut kalian, apakah benda yang satu dengan lainnya memiliki besar pemuaian yang sama atau berbeda? Tentu saja berbeda.
Ada benda yang sangat mudah memuai sehingga kenaikan suhu sedikit saja sudah cukup membuat ukuran benda yang dapat diamati mata.
Sebaliknya ada benda yang sulit memuai sehingga meskipun suhu bertambah cukup besar, ukuran benda hampir tidak mengalami perubahan.
Cara mengukur besarnya pemuaian pada benda-benda akan kita bahas pada subbab ini, dengan mengetahui nilai pemuaian secara detail, kita dapat memikirkan aplikasi sifat pemuaian tersebut yang bermanfaat untuk manusia.
Faktor yang mempengaruhi pemuaian yaitu Jenis bahan, Setiap bahan memiliki koefisien muai yang berbeda-beda, Koefisien muai adalah besaran yang menunjukkan seberapa besar suatu bahan memuai ketika suhunya dinaikkan sebesar 1 derajat Celcius.
Perubahan suhu, Semakin besar kenaikan suhu, semakin besar pula pemuaian yang terjadi.
Ukuran awal benda, Semakin besar ukuran awal benda, semakin besar pula pemuaian yang terjadi.
2. Pemuaian Zat
Pemuaian zat adalah fenomena alamiah di mana suatu benda mengalami perubahan ukuran (menjadi lebih panjang, lebar, atau volumenya bertambah) ketika dipanaskan.
Fenomena ini terjadi karena ketika suatu benda dipanaskan, partikel-partikel penyusun benda tersebut akan bergerak lebih cepat dan saling menjauh.
Akibatnya, benda tersebut membutuhkan ruang yang lebih besar untuk menampung partikel-partikel yang bergerak lebih aktif.
Secara alamiah jika suatu benda dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, Sebaliknya jika benda didinginkan, atau suhu panas menurun maka akan terjadi penyusutan.
Pada tingkat yang lebih kecil atau molekuler atau atomik, apa yang terjadi ketika benda padat, misalnya logam, dipanaskan? Pada suhu yang tinggi atom-atom dan molekul-molekulpenyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Pemuaian ini menyebabkan volume logam bertambah besar dan kerapatannya menjadi berkurang.
Atas dasar itulah, para ahli konstruksi dan desain bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan bahan karena perubahan suhu.
Seperti pemasangan besi pada jembatan maupun rel kereta api tidak boleh disusun terlalu rapat dan perlu ada rongga.
Tujuannya agar besi tidak melengkung saat siang hari atau suhu panas, sehingga bisa mencegah terjadinya kecelakaan.
Atas dasar itu lah pula ahli listrik membuat alat yang dinamakan bimetal (logam ganda) yang menjadi bagian dari alat pemutus aliran listrik atau sekring dibuat sehingga membuat rumah kalian mati lampu jika terjadi arus pendek.
3. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah peristiwa di mana suatu benda menjadi lebih panjang ketika dipanaskan, Fenomena ini terjadi karena ketika benda dipanaskan, partikel-partikel penyusun benda tersebut akan bergerak lebih cepat dan saling menjauh.
Akibatnya, benda tersebut membutuhkan ruang yang lebih besar untuk menampung partikel-partikel yang bergerak lebih aktif, sehingga panjangnya bertambah.
4. Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah pemuaian yang terjadi pada kedua arah sisi-sisi benda, pemasangan pelat-pelat logam selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas, Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisian muai panjang.
5. Pemuaian Zat Cair
Zat cair juga mengalami pemuaian ketika dipanaskan. Zat cair relatif lebih mudah teramati dibanding zat pada, Salah satu contohnya adalah
pembuatan termometer yang memanfaatkan sifat pemuaian zat cair di dalamnya.
6. Pemuaian Zat Gas
Seperti halnya zat cair, gas juga akan mengalami pemuian jika diberikan kalor dalam jumlah tertentu, Sifat pemuaian gas dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk menerbangkan balon udara, memompa ban sepeda tidak perlu terlalu kencang dan jangan meletakkan balon di tempat yang panas.
( MG - Putri masayu ranitya )