Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Waduk/Bendungan Gebyar di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen dulunya bernama Waduk Bayut. 

Disebut Waduk Bayut, karena memang waduk tersebut berlokasi di Dukuh Mbayut, Desa Jambeyan.

Penamaan Waduk Bayut bukan karena berlokasi di Dukuh Bayut saja, melainkan menyimpan sejarah panjang. 

Waduk dengan latar belakang Gunung Lawu tersebut, ternyata dibangun pada masa kolonial Belanda.

Hal tersebut diutarakan oleh salah satu warga Jambeyan, Sugiyono saat ditemui TribunSolo.com.

Sugiyono menerangkan Waduk Gebyar dibangun tepatnya setelah pecah Agresi Militer Belanda II.

"Menurut cerita orang tua dulu, waduk ini dibangun setelah agresi Militer Belanda kedua, kisaran tahun 1948, selanjutnya dibangun bertahap dan selesai tahun 1955," katanya, Jumat (12/7/2024).

Sebelum berubah menjadi waduk, dulunya area Waduk Gebyar merupakan lahan persawahan.

Tak hanya itu, di sekitaran Waduk Gebyar juga terdapat makam kuno.

Menurut cerita tutur warga sekitar, yang dimakamkan disana adalah orang yang pertama kali menempati wilayah tersebut.

"Kuburan lama itu adalah orang yang pertama kali tinggal disini, menurut penuturan orang tua, isi penduduk disitu awalnya pendatang dari Wonogiri," jelasnya.

"Kenapa disebut Waduk Bayut, karena itu salah satunya adalah disitu area pemakaman Mbah Buyut (disingkat Mbayut), Mbah yang awlanya mendiami lokasi itu," sambungnya.

Ia menambahkan nama Waduk Bayut pun kini berubah menjadi Waduk Gebyar.

Gebyar sendiri diambil dari sebuah dukuh dari Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, yakni Dukuh Segebyar.

"Kalau sekarang namanya Bendungan Gebyar, Gebyar itu karena input airnya dari Dukuh Segebyar, masuk Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, jaraknya tidak jauh, paling 500 meter dari sungai yang ada disana," ungkapnya.

Selama puluhan tahun, air Waduk Gebyar masih digunakan warga untuk mengairi sawah.

Setidaknya, air dari Waduk Gebyar bisa memenuhi kebutuhan irigasi pertanian ke 9 desa, yang tersebar di Kecamatan Sambirejo dan Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. 

Selain untuk irigasi, Waduk Gebyar juga bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata alam, dengan latar belakang Gunung Lawu. (*)

Baca Lebih Lanjut
Menelusuri Sisa Kejayaan Pabrik Gula Zaman Belanda di Sleman, Apa Masih Ada?
Detik
Horor Tangan Anak Dipotong untuk Buka Makam Kuno di Mesir
Detik
Pengelola luncurkan buku sejarah bangunan Museum Bahari
Antaranews
Xavi Simons, Pembuat Sejarah di Euro 2024 hingga Sejajar dengan Legenda Belanda
Sindonews
Above Surabaya, Then and Now : Menyaksikan Kota Surabaya dari Udara
Titis Jati Permata
Kronologi Truk Terguling ke Parit di Sragen Jateng, Hendak Hindari Motor yang Belok Kanan
Ryantono Puji Santoso
Kecelakaan Maut Terjadi Lagi di Sragen Jateng, Lansia Pengendara Honda Beat Tewas Tertabrak Truk
Rifatun Nadhiroh
Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, hingga Nilai yang Terkandung
Detik
3 Fakta Truk LPG vs Motor Beat di Sragen Jateng : Satu Tewas, Diduga Sopir Truk Kurang Hati-hati
Vincentius Jyestha Candraditya
Mengenal Sejarah Eks Lapas Indramayu, Dibangun Tahun 1930-an, akan Direnovasi Jadi Taman Aspirasi
Dwi Yansetyo Nugroho