SURYAMALANG.COM, MALANG – Gunawan Wibisono atau Abah Gun memiliki gagasan yang besar terhadap Kabupaten Malang agar lebih baik ke depan.
Ia mendorong perlu adanya sikap kebersamaan di tengah masyarakat Kabupaten Malang. Kebersamaan ini mendorong terwujudnya gotong royong.
Abah Gun juga mengatakan bahwa karakter masyarakat di Kabupaten Malang sejatinya adalah gotong royong. Karakter kebersamaan ini menjadi kunci Kabupaten Malang lebih baik ke depan.
Abah Gun mengatakan, Kabupaten Malang memiliki potensi yang tinggi baik dari sisi sumber daya manusia dan alamnya. Oleh karena itu, perlu kebersamaan untuk membangun potensi yang ada tersebut.
Kebersamaan itu bisa melalui gerakan koperasi.
Dicontohkan Abah Gun melalui fenomena banyaknya pekerja migran dari Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Menurut data yang ia ketahui, jumlah pekerja migran dari kecamatan itu mencapai 2.000 orang.
Rerata, mereka mendapatkan penghasilan Rp 100 juta per tahun.
“Kita sebagai makhluk sosial harus gotong royong, bersama-sama. Saya bayangkan, seandainya penghasilan pekerja migran ini dikelola agar uang yang dihasilkan tidak sia-sia, kami bantu mereka mengembangkan modal yang dimiliki. Saya melihat waktu itu, pekerja migran ini penghasilannya bisa sampai Rp 100 juta,” ujar Abah Gun, Kamis (6/6/2024).
Dari penghasilan itu, Abah Gun mengumpamakan Rp 50 juta dari setiap orang diinvestasikan dalam bentuk koperasi.
Nilai itu dianggap cukup ideal. Ketika ada koperasi, kebersamaan warga semakin produktif karena koperasi dimiliki oleh anggota.
“Katakanlah investasi Rp 50 juta, tapi mereka saat bangun rumah bahannya dari koperasi. Ini bisa membantu permasalahan nelayan dan petani juga. Nelayan banyak terjerat hutang dengan bunga yang tinggi. Kalau kita dukung dengan uang dari pekerja imigran ini, bisa bantu banyak orang,” paparnya.
Kebersamaan juga ingin diwujudkan di sektor pendidikan. Kabupaten Malang membutuhkan pendidikan yang merata.
Perguruan tinggi selama ini hanya terfokus di Kota Malang.
Ia ingin mengembangkan pendidikan tinggi di Kabupaten Malang agar seimbang dengan Kota Malang.
Mengikuti cara amati, tiru, dan modifikasi, Abah Gun berencana meningkatkan pendidikan tinggi di Kabupaten Malang seperti yang terjadi di Kota Malang.
Saat ini, ia melihat potensi yang tumbuh adalah pesantren.