Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pabrik Gula (PG) Mojopanggung Tulungagung, Jawa Timur, direncanakan memulai musim giling 2025 pada Selasa (20/5/2025) mendatang.
Tahun ini, PG Mojopanggung berharap bisa mengulang kesuksesan produksi tahun 2024.
Pabrik gula yang berdiri sejak tahun 1852 ini berhasil mencetak rendemen 8,53 persen di tahun 2024.
Angka ini menjadi yang paling tinggi dari 33 pabrik gula di bawah Sinergi Gula Nusantara (SGN).
"Semangat karyawan jadi modal utama. Kami berharap tahun 2025 bisa jadi juara lagi," ucap General Manager PG Mojopanggung Tulungagung, Sugianto, Jumat (9/5/2025).
Tahun 2025 ini area tanam tebu yang memasuk ke PG Mojopanggung seluas 5.372 hektare.
Luas arena ini meliputi Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Blitar dan Malang.
Dengan produktivitas tebu 71,1 ton per hektare, maka ada 381.847,5 ton tebu yang akan digiling.
Sementara rendemen tebu diproyeksikan 7,83 persen, sehingga diperoleh hasil giling 29.980,45 ton gula pasir.
"Untuk tahun ini prediksinya rendemen memang turun. Tahun lalu masih lebih baik," sambung Sugianto.
Menurutnya, curah hujan menjadi faktor penurunan rendemen tebu.
tahun 2024 lalu, para Bulan April sudah tidak ada hujan, sehingga kualitas tebu jadi lebih baik.
Sementara saat ini pada Bulan Mei masih turun hujan yang membuat rendemen tebu jadi lebih rendah.
"Tebu tahun 2024 jauh lebih bagus. Tapi jumlah produksi kemungkinan bisa meningkat, karena tebu yang digiling lebih banyak," ucap Sugianto.
Tahun 2024 PG Mojopanggung dibebani target giling 358.000 ton, dan terealisasi lebih dari 391.000 ton.
Dengan rendemen 8,53 persen, maka jumlah gula yang dihasilkan saat itu di atas 33,000 ton.
Menurutnya, capaian ini luar biasa karena PG Mojopanggung masih menggunakan mesin-mesin tua.
"Kami bisa bersaing dengan pabrik gula swasta, dengan pabrik gula yang lebih modern dan berusia lebih muda," tegasnya.
Efektivitas produksi itu yang membuat PG Mojopanggung tetap dipercaya oleh para petani tebu.
Bagi Sugianto, mesin giling hanyalah sarana produksi gula.
Namun kinerja para karyawan, serta rahmat Allah yang menjadi kuncinya.