TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir bandang yang melanda Aceh tak hanya merendam permukiman warga, tapi juga melumpuhkan sejumlah lembaga pemasyarakatan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (DirjenPAS) Kemenimipas RI, Mashudi, menyebut ada tujuh lapas dan rutan yang terdampak langsung, sementara lima lainnya kini sulit diakses akibat jalur terputus.
“Dampak kerusakan bervariasi, dari ringan hingga berat. Lapas Kuala Simpang paling parah, lumpur masih menggenangi area kantor sehingga aktivitas belum bisa berjalan,” ujar Mashudi saat meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Aceh, Sabtu (6/12/2025).
Tujuh lapas dan rutan yang terdampak banjir meliputi:
Sementara lima lapas lainnya—Idi, Bener Meriah, Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane—tidak bisa dijangkau dari Aceh karena akses jalan terputus.
“Satu-satunya jalur saat ini hanya melalui Medan,” tambah Mashudi.
Mashudi menyebut sejumlah fasilitas rusak dan kebutuhan dasar belum terpenuhi. Lapas-lapas terdampak membutuhkan genset, lampu darurat, pompa air, senter, steamer, serta perlengkapan makan dan minum.
Tak hanya warga binaan, petugas lapas juga terdampak. Beberapa rumah mereka rusak berat akibat banjir. “Kami pastikan keselamatan petugas dan warga binaan tetap jadi prioritas,” tegas Mashudi.
Ia menekankan bahwa peninjauan ini bertujuan untuk mempercepat koordinasi pemulihan layanan dan mitigasi lanjutan. “Operasional UPT Pemasyarakatan harus tetap berjalan optimal, termasuk penanganan darurat sesuai prosedur,” katanya.
Mashudi memastikan pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan lapas terdampak, sesuai arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Kami bergerak cepat, termasuk menyalurkan bantuan dan donasi dari jajaran IMIPAS,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi para petugas pemasyarakatan yang tetap bertugas di tengah kondisi sulit.
“Terima kasih kepada seluruh petugas yang tetap kuat dan bekerja keras di tengah bencana,” tutup Mashudi.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.