Tangerang (ANTARA) - Perusahaan retail PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi) menyebutkan, dari 327 pekerja disabilitas (Alfability), sebanyak 248 orang di antaranya mendapat kenaikan jenjang karir pada tahun ini.
"Kami memastikan memberikan kesempatan jenjang karir kepada pekerja disabilitas dan membuktikan keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya," kata Human Capital General Manager Alfamidi Christiana Windarsih dalam keterangannya di Tangerang Minggu.
Christiana menambahkan sejak tahun 2019, pihaknya berkomitmen membuka ruang inklusi bagi pekerja disabilitas. Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap UU No 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
Saat ini terdapat 327 pekerja disabilitas terdiri dari 41 tunanetra parsial, 59 tunarungu, 6 tunagrahita, 160 tunadaksa, 8 tunawicara dan 53 disabilitas ganda. "Alfamidi telah melampaui kuota satu persen karyawan disabilitas dari 30.000 lebih karyawan," ujarnya.
Lingkungan kerja inklusi di perusahaan menempatkan para pekerja disabilitas mitra kerja yang setara. Pelatihan bahasa isyarat juga dilakukan untuk membantu komunikasi antar karyawan dengan karyawan disabilitas.
Karyawan disabilitas yang bekerja di toko juga memakai seragam atau pin yang sesuai dengan disabilitasnya untuk menginformasikan kepada konsumen akan keberadaan karyawan Alfability tersebut.
"Ruang inklusi bagi penyandang disabilitas untuk berkarya, tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat budaya kerja yang menghargai keberagaman dan kesetaraan," katanya.
Royan Wahyu salah penyandang disabilitas tunarungu yang bekerja di Alfamidi sejak 2022 setelah berhenti dari ojek online mengaku senang bisa bekerja di retail dan mendapatkan hak yang sama.
"Sekarang sedang kuliah jurusan Akuntansi di Universitas Terbuka sejak tahun 2023 dan berharap bisa meraih gelar S1 untuk menunjang pekerjaan lebih baik lagi," katanya.
Indu Rahma, disabilitas tunanetra parsial yang sejak 2019 bergabung di Alfamidi dan kini menjadi wakil kepala toko.
“Kekhawatiran orang tua kami, anaknya tidak bisa bekerja karena kekurangan sudah terobati. Semoga Alfamidi semakin banyak membuka lapangan pekerjaan untuk disabilitas,” ungkap Indu.