BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA- Memelihara ayam tidak hanya bisa dilakukan masyarakat yang hidup bebas. Mereka yang tinggal di balik tembok penjara pun bisa melakukannya untuk mengisi hari-hari dengan kegiatan bermanfaat.
Demikianlah yang dilakukan sejumlah warga binaan Lembaga Lapas Narkotika Karang Intan Kabupaten Banjar. Mereka dilatih beternak ayam petelur hingga berhasil. Dalam sehari, kelompok peternak bisa memanen 700 telur.
Selain menjadi sumber pangan, kegiatan ini untuk membekali warga binaan dengan keterampilan sehingga bisa mandiri di kemudian hari.
Suara riuh ayam petelur bercampur dengan suara beberapa warga binaan terdengar di Wahana Asimilasi dan Edukasi 3, Rabu (12/11). Sambil ngobrol mereka asyik mengumpulkan telur di kandang tersebut.
Ratusan telur yang didapat bukan sekadar angka. Bagi para warga binaan, setiap butir telur yang dipungutnya adalah simbol kesempatan memperbaiki hidup.
“Kemarin saya sama sekali tidak punya pengalaman beternak,” tutur RD sambil memungut telur dan menaruhnya di rak.
Sekarang RD bisa merawat ayam, memberi pakan, sampai tahu cara menjaga produktivitas telur.
“Rasanya bangga, ini ilmu yang bisa saya bawa setelah bebas nanti,” imbuhnya.
Unit peternakan ayam petelur ini menjadi salah satu program pembinaan yang dikelola langsung oleh warga binaan.
Setiap proses, mulai dari pemberian pakan, pembersihan kandang hingga pengecekan kesehatan ayam, mereka lakukan sendiri secara disiplin. Tentunya, hasil panen juga warga binaan rasakan.
Menurut Kalapas Narkotika Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi, produksi telur yang stabil ini bukan hanya memenuhi kebutuhan dapur internal.
Sebagian hasil panen juga dijual kepada pihak ketiga melalui kerja sama pembinaan.
“Kami dorong agar pembinaan ini tidak berhenti hanya sebagai aktivitas rutin. Tapi bisa menjadi keterampilan produktif dan bernilai ekonomi ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Selain memberi rasa tanggung jawab, kegiatan ini mengubah cara pandang mereka terhadap pekerjaan dan masa depan. Sebab, bagi warga binaan, panen setiap hari menjadi momen yang ditunggu.
Dari tumpukan telur dan aroma kandang tersebut, terselip harapan yan lebih dari sekadar hasil panen.
“Mereka sedang menumbuhkan kepercayaan diri, skill, dan harapan baru,” kata Yugo.
Seorang warga binaan lainnya, A, mengaku merasa seperti sedang memegang kendali atas hidupnya kembali.
“Rasanya bangga bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Semoga nanti bisa jadi usaha setelah bebas,” harapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
Foto: Humas Lapas Narkotika Karang Intan Kabupaten Banjar.
RAWAT AYAM - Warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan Kabupaten Banjar merawat ayam petelur mereka.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.