TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U23, Gerald Vanenburg mengakui dirinya juga tak senang melihat Kadek Arel Cs yang kerap bermain oper-operan dari kaki ke kaki padahal dalam posisi tertinggal.
Pola permainan yang membuat suporter Garuda jengkel ini terlihat jelas pada 10 menit terakhir.
Menurut Gerald bola memang seharusnya langsung di oper ke depan, laiknya tim yang memang tengah mengejar ketertinggalan.
“Ya benar sekali. Itu sesuatu yang sebenarnya saya kurang senang. Makanya kita melakukan pergantian. Bola memang harus dimajukan ke depan di situasi itu,” ujar Gerald.
“Situasi itu memang tidak benar, dan saya tidak senang dengan itu, tetapi itulah yang terjadi. Tim sudah berusaha dengan maksimal,” terangnya.
Namun, Gerald coba memahami pola permainan yang dilakukan Kadek Arel Cs.
Ia melihat Kadek Arel Cs bermain hati-hati karena tidak ingin terjadi serangan balik apabila terjadi bola muntahan.
“Tapi itu tidak mudah karena kita lihat banyak peluang yang kita sia-siakan. Kami juga berusaha mencegah agar mereka (Vietnam) tidak bisa melakukan serangan balik,” pungkasnya.
Dengan hasil ini, skuad Garuda Muda gagal meraih juara Piala AFF U-23 untuk kedua kalinya.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia terakhir merengkuh juara PIala AFF U-23 pada 2019 silam yang mana kala itu ditangani oleh Indra Sjafri.
Kegagalan ini juga sekaligus harus mengakui kedigdayaan Vietnam setelah pada 2023 silam, Garuda Muda juga takluk dari Vietnam di laga final Piala AFF U-23.
Sementara kemenangan ini membuat Vietnam mencatatkan hattrick juara Piala AFF U-23, yakni 2022, 2023 dan 2025.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.