Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional menyebut bahwa program makan bergizi gratis (MBG) terbukti mampu meningkatkan konsentrasi pada anak, yang diukur melalui metode memori sesaat (short term memory).


Hal ini diharapkan ikut mendorong motivasi belajar anak secara berkelanjutan.


"Hasil penelitian di Aceh menunjukkan bahwa siswa yang mendapat Makan Bergizi Gratis terjadi peningkatan konsentrasi. Hal ini tentu saja menggembirakan, karena akan mendukung pada capaian pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan motivasi anak untuk terus belajar," kata Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, dikutip dari rilis pers yang diterima di Jakarta, Selasa.


Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menampilkan hasil senada. Program MBG meningkatkan fokus belajar dan kemampuan kognitif siswa di kota‑kota, seperti Bogor dan Papua, khususnya bagi siswa yang sebelumnya tidak sarapan.


Studi di SMK Negeri 6 Medan menunjukkan bahwa MBG secara signifikan meningkatkan motivasi kehadiran dan konsentrasi belajar siswa.







Ikeu menjelaskan konsentrasi erat kaitannya dengan perhatian dan proses identifikasi objek. Konsentrasi merupakan salah satu fungsi kognitif pada otak manusia sehingga berkaitan dengan perkembangan otak anak dalam periode emas.


Menurut Ikeu, kemampuan konsentrasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti motivasi untuk belajar, asupan nutrisi yang masuk ke tubuh, keadaan psikologis, dan keadaan fisiologis seperti kualitas tidur, suara, pencahayaan, temperatur, serta desain belajar.


Jika terdapat gangguan terhadap memori jangka pendek pada anak, akan berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam menyimpan suatu informasi dalam jangka waktu singkat, yang dapat membuat kapasitas dalam proses memori semakin kecil.


"Ada berbagai faktor yang mempengaruhi konsentrasi di antaranya lingkungan belajar, kondisi psikologis siswa, motivasi, dan tentu saja asupan gizi. Nah, asupan gizi seperti protein, zat besi dan omega 3 dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak serta memori," jelas Ikeu.







Program MBG, kata dia, dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, baik untuk pertumbuhan fisik, perkembangan, maupun juga peningkatan kecerdasan.


Tantangannya kemudian adalah lingkungan perilaku konsumsi anak yang kurang sehat dan ketersediaan pangan yang kurang mendukung perilaku konsumsi sehat.


"Oleh karena itu, mari kita kuatkan peran kita dalam mendukung lebih berhasilnya program makan bergizi gratis. Kami percaya bahwa program ini banyak membawa manfaat besar bagi generasi mendatang dan masyarakat secara keseluruhan," ujar Ikeu.