Jakarta -
Batuk pilek (bapil) adalah penyakit umum yang sering menyerang anak-anak, terutama saat cuaca tidak menentu. Berdasarkan National Library of Medicine di tahun 2003, insiden pilek pada anak dapat terjadi 6-10 kali dalam setahun. Adapun durasi rata-rata sampai anak sembuh bisa sampai 1-2 minggu.
Saat bapil, biasanya banyak orang tua langsung memberikan obat saat gejala muncul. Namun pertanyaannya, kapan sebenarnya anak harus berhenti minum obat saat bapil?
Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri Sp.A menyampaikan pemberian obat pada anak pada dasarnya berbeda tergantung dengan periode infeksi virus di dalam tubuh.
"Satu periode infeksi virus itu rata-rata antara 5-7 hari, tapi bisa 10-14 hari dalam satu periode. Bahkan bisa 21 SOS kondisinya membaik," ujar dr. Kanya pada acara Peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Meski demikian, dokter yang akrab disapa momdoc ini menyarankan agar stop mengonsumsi obat jika dirasa keluhan sudah tidak ada.
"Biasanya kami merekomendasikan dan juga apoteker, obat itu sekali sudah dibuka, kalau memang dia bersisa, kita tidak merekomendasikan untuk disimpan dan lalu digunakan ulang karena khawatirnya terkontaminasi. Pasti sekali dibuka, ada pengaruh suhu udara, dan sebagainya," jelasnya.
"Jadi sebaiknya habis tidak habis, bila keluhan sudah tidak ada, boleh di-stop. Sisa obatnya lebih baik dibuang saja, daripada disimpan lalu digunakan ulang," sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Kanya mengimbau agar para orang tua mengecek kembali keterangan yang tertera pada produk.
"Biasanya masing-masing produk, di leafletnya ada keterangannya maksimal untuk berapa hari. Misalnya ternyata maksimal 7 hari, tapi 7 hari itu belum membaik, atau belum sembuh total, mungkin dengan berat hati terpaksa harus membeli yang baru. Pasti tiap produk punya penelitiannya masing-masing, jadi dikembalikan ke produknya masing-masing," ungkapnya.
Combiphar Hadirkan Varian Baru Obat Bapil untuk Anak
Dalam rangka menjawab kebutuhan orang tua dalam merawat anak saat bapil, Combiphar meluncurkan varian terbaru OB Combi Anak Batuk Pilek.
Direktur Business Unit Marketing & International Operations Business Unit Combiphar Group, Weitarsa Hendarto mengatakan sejak tahun 1972, OBH Combi telah dipercaya menjadi pilihan keluarga Indonesia dari generasi ke generasi. Hingga hari ini, OBH Combi juga dipercaya oleh konsumen Indonesia untuk menjadi obat batuk sirup dalam kemasan botol nomor 1 di Indonesia.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang terbaik, hari ini kami memperkenalkan OB Combi Anak Batuk Pilek, yaitu varian terbaru dari OBH Combi," katanya.
"OB Combi Anak Batuk Pilek ini diformulasikan khusus untuk meredakan gejala batuk dan pilek yang tidak disertai dengan demam. Produk ini hadir dalam rasa yang disukai anak-anak, yakni rasa strawberry. Kami berharap kehadiran produk ini merupakan salah satu jawaban, terutama untuk ibu-ibu di Indonesia, yang anaknya mungkin mengalami kondisi batuk pilek tanpa demam," sambungnya.
Di sisi lain, GM Marketing Consumer Healthcare Combiphar, Sandi Wijaya mengatakan peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek melengkapi produk-produk Combiphar lainnya.
"Sebelumnya kita sudah mempunyai OBH Combi Anak Batuk Flu, sekarang menambah lengkap dengan OB Combi Anak Batuk Pilek, yang memang efektif meredakan batuk pilek tanpa demam," pungkasnya.